59% Bisnis
Keluarga Besar Ada di Asia Utara
Rifa Nadia Nurfuadah - Okezone
Senin, 31 Oktober 2011 14:27 wib
JAKARTA - Asia Utara menjadi pusat bagi bisnis keluarga dengan
permodalan pasar lebih dari USD500 juta.
Laporan Credit Suisse Emerging Markets Research Institute berdasarkan riset atas 3.568 bisnis keluarga yang terdaftar di bursa di 10 negara Asia memaparkan, 59 persen dari 1.279 bisnis keluarga terdaftar dengan permodalan pasar lebih dari USD500 berada di kawasan Asia Utara. Mereka tersebar di Hong Kong (25 persen), Korea Selatan (13 persen), Taiwan (12 persen), dan China (sembilan persen).
Studi tersebut meliputi analisis tren perkembangan utama, kontribusi ekonomi, dan kinerja pasar modal terhadap bisnis-bisnis keluarga yang menjadi responden riset.
Hasil studi Credit Suisse yang dirilis hari ini mencatat, dalam hal distribusi regional, jumlah bisnis keluarga lebih tinggi di Asia Selatan yaitu 65 persen dari total perusahaan terdaftar. Sedangkan 37 persen lainnya ada di Asia Utara.
"India merupakan negara dengan jumlah bisnis keluarga terbanyak dalam lingkup penelitian kami, yakni 67 persen dari keseluruhan perusahaan terdaftar. Sedangkan bisnis keluarga China menempati persentase terendah (13 persen) karena struktur perekonomiannya yang dimiliki oleh negara," demikian seperti dikutip dari keterangan tertulis Credit Suisse kepada okezone, Senin (31/10/2011).
Meski jumlahnya lebih banyak daripada bisnis non-keluarga, bisnis keluarga hanya mewakili 32 persen dari keseluruhan jumlah kapitalisasi pasar dalam ruang lingkup studi ini.
Bisnis keluarga di Asia Selatan berkontribusi 49 persen terhadap total kapitalisasi pasar, dan Asia Utara berkontribusi terhadap 25 persen total kapitalisasi pasar.
Kapitalisasi pasar dari bisnis-bisnis keluarga setara dengan 34 persen dari total nilai gross domestic product (GDP) Asia. Jika dirinci, permodalan pasar bisnis-bisnis keluarga setara dengan 50 persen nilai GDP Asia Selatan dan 27 persen nilai GDP Asia Utara.
Di Hong Kong, bisnis keluarga hanya mewakili 26 persen dari total kapitalisasi. Meski demikian, kombinasi nilai pasar dari bisnis-bisnis keluarga di negara tersebut adalah 291 persen dari nominal GDP, dan 140 persen di Singapura. (rfa) (rhs)
Laporan Credit Suisse Emerging Markets Research Institute berdasarkan riset atas 3.568 bisnis keluarga yang terdaftar di bursa di 10 negara Asia memaparkan, 59 persen dari 1.279 bisnis keluarga terdaftar dengan permodalan pasar lebih dari USD500 berada di kawasan Asia Utara. Mereka tersebar di Hong Kong (25 persen), Korea Selatan (13 persen), Taiwan (12 persen), dan China (sembilan persen).
Studi tersebut meliputi analisis tren perkembangan utama, kontribusi ekonomi, dan kinerja pasar modal terhadap bisnis-bisnis keluarga yang menjadi responden riset.
Hasil studi Credit Suisse yang dirilis hari ini mencatat, dalam hal distribusi regional, jumlah bisnis keluarga lebih tinggi di Asia Selatan yaitu 65 persen dari total perusahaan terdaftar. Sedangkan 37 persen lainnya ada di Asia Utara.
"India merupakan negara dengan jumlah bisnis keluarga terbanyak dalam lingkup penelitian kami, yakni 67 persen dari keseluruhan perusahaan terdaftar. Sedangkan bisnis keluarga China menempati persentase terendah (13 persen) karena struktur perekonomiannya yang dimiliki oleh negara," demikian seperti dikutip dari keterangan tertulis Credit Suisse kepada okezone, Senin (31/10/2011).
Meski jumlahnya lebih banyak daripada bisnis non-keluarga, bisnis keluarga hanya mewakili 32 persen dari keseluruhan jumlah kapitalisasi pasar dalam ruang lingkup studi ini.
Bisnis keluarga di Asia Selatan berkontribusi 49 persen terhadap total kapitalisasi pasar, dan Asia Utara berkontribusi terhadap 25 persen total kapitalisasi pasar.
Kapitalisasi pasar dari bisnis-bisnis keluarga setara dengan 34 persen dari total nilai gross domestic product (GDP) Asia. Jika dirinci, permodalan pasar bisnis-bisnis keluarga setara dengan 50 persen nilai GDP Asia Selatan dan 27 persen nilai GDP Asia Utara.
Di Hong Kong, bisnis keluarga hanya mewakili 26 persen dari total kapitalisasi. Meski demikian, kombinasi nilai pasar dari bisnis-bisnis keluarga di negara tersebut adalah 291 persen dari nominal GDP, dan 140 persen di Singapura. (rfa) (rhs)
SUMBER : http://economy.okezone.com/read/2011/10/31/320/522787/59-bisnis-keluarga-besar-ada-di-asia-utara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar