Selasa, 21 Oktober 2014

Cerita Kuliner Dapoer Roti Bakar



Kali ini saya akan berbagi pengalaman menikmati kuliner di daerah Jakarta Selatan Pasar Minggu , tepatnya di Dapoer Roti Bakar yang tempatnya tidak begitu jauh dari tempatku. Kebetulan aku tinggal di daerah Depok Kelpa Dua. Yaaa perjalanan sekitar 45-1 jam lah plus macet, maklum perginya pas malam minggu. Aku bersama teman-teman sekampusku yang memutuskan untuk pergi  mencicipi menu roti bakar yang gurih itu saat malam hari yang cerah saat itu.
            Langsung saja, setelah tiba kami harus menunggu terlebih dahulu karena saat itu sedang ramai-ramainya mungkin karena kebetulan malam minggu juga. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya kami mendapatkan tempat juga. Kebetulan tempatnya dipojok sebelah kanan pas dekat tembok.
            Hmm, awalnya kami bingung ingin mencoba yang mana. Begitu banyak menu makanan yang terlihat nikmat. Aku ingin sekali makan roti bakarnya khas tempat ini seperti judul restoran ini. Tapi berhubung aku sangat lapar saat itu aku memutuskan mencoba Roti Bakar Amerika .
Kenapa disebut roti bakar amerika, karena amerika adalah salah satu penghasil buat strawberry terbaik didunia dan selai strawberrynya nikmat sekali apalagi roti juga roti special.
 Sedangkan minumnya aku memilih fresh milk Bali Leci.

            Semua makanan dan minumannya sangat enak. Tapi sejujurnya minuman yang ku pesan itu sedikit membuatku bingung.Tapi berhubung aku kehausan juga dan penasaran dengan namanya, aku tidak sabar menunggu minuman itu datang. Akhirnya datang juga seluruh pesanan kami termasuk minumanku. Aku hanya memberi gambaran rasanya ya, itu susu segar dicampur dengan Bali leci wah rasanya mantap sekali. Harganya pun lumayanlah terjangkau untuk kantung mahasiswa, tapi tidak sering-sering juga. Rata-rata makanan berharga Rp 11000 ke atas. Minumannya mulai dari Rp 3000 sampai Rp 15000an .
            Dari semuanya cukup memuaskan, bahkan aku jadi ingin ke sana lagi, aku jadi ketagihan dengan roti bakarnya. Sedaap sekali. Setelah itu, karena penasaran dengan menu yang lain aku mulai memesan menu yang lainnya pula yang tak kalah nikmatnya. Masih seputar roti bakar tapi dengan rasa yang berbeda. Aku memesan roti bakar sapi bahagia. Dari namanya saja sudah unik yaa. Maksudnya roti bakar bahagia karena jika sapi bahagia maka sapi tersebut akan menghasilkan susu yang segar sehingga bisa menghasilkan keju yang lezat. Ternyata roti bakar bahagia itu sama saja seperti roti bakar keju, Cuma yang ini kejunya enggak tanggung-tanggung. Kejunnya banyak sekali membuat saya jadi benar-benar bahagia makannya.
            Ramai sekali pengunjungnya, semakin malam semakin ramai bahkan sampai disiapkan tempat duduk tambahan untuk pengunjung. Bukan hanya anak muda saja yang berkunjung, bapak-bapak pun tak mau kalah ingin mencicipi kelezatan menu di roti bakar tersebut. Tetapi bukan hanya roti bakar saja, di tempat itu juga menjual menu lain seperti mie rebus dengan berbagai pilihan rasa dan campurannya serta ada pisang bakar juga. Membuat pengunjung sangat dimanjakan dengan berbagai menu pilihan makanan dan minuman yang lezat-lezat.            
Mengapa laris? Karena selain rasanya yang enak, rotinya juga empuk dan gurih, harganya sangat-sangat terjangkau. Hanya Rp 15000 ke bawah untuk roti bakar. Rp 3000-15000 untuk minumannya. Murah banget kan? Pokoknya rasa café harga mahasiswa. Itulah yang membuat Dapoer Roti Bakar ini begitu ramai pengunjung hamper setiap harinya. Buka dari pagi sampai malam. Malahan makin malam makin ramai pengunjung






Di atas adalah salah satu menu makanan dan minuman di roti bakar tersebut


Selain murah, enak, pelayanannya juga lumayan cepat, hanya satu porsi saja bisa membuat perut kenyang. Jadi cocok banget untuk mahasiswa. Setelah kami selesai makan, tidak langsung pulang karena tempatnya juga enak untuk jadi tempat nongkrong. Cocok banget deh, masih banyak lagi makanan enak dan murah di sini. Jadi see you next time yaa..

Komentar salah satu pengunjung Dapoer Roti Bakar bernama Winda
Menurutnya menu-menu disini sangat enak dan lezat membuat ketagihan para pengunjungnya dan ingin kesini lagi. Walaupun dia baru pertama datang kesini tapi nanti dia ingin kesini lagi dengan membawa teman-temannya supaya mereka juga bisa merasakan kenikmatamn menu-menu di roti bakar ini.

Selasa, 07 Oktober 2014

Tiga Negara Bantu Indonesia Jadi Tuan Rumah

JAKARTA - Sebagai penyelenggara Asian Games 2018 mendatang, Indonesia akan dibantu beberapa negara yang pernah sukses menyelenggarakan ajang empat tahunan itu. Ada tiga negara akan turut membantu Indonesia.

Negara-negara yang sebelumnya menjadi tuan rumah Asian Games seperti Qatar, China, dan Korea Selatan, akan turut serta membantu Indonesia. Indonesia terakhir menjadi tuan rumah pesta olahraga se-Asia itu pada 1962 silam.

"Indonesia terakhir kali menjadi tuan rumah Asian Games tahun 1962 jadi membutuhkan pendampingan dari negara yang belum lama ini jadi penyelenggara. Setidaknya berbagi pengalaman bagaimana caranya bisa sukses," kata Rita Subowo ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), mengutip dari Antara, Selasa (7/10/2014).

"National Olympic Committee (NOC) sendiri secara khusus meminta China dan Korea untuk membagikan ilmunya ke Indonesia mengenai bagaimana membina atlet dalam empat tahun ke depan agar berprestasi," sambungnya.

Sebagai tuan rumah, Indonesia merencanakan menggelar pesta olahraga se-Asia itu di tiga provinsi yaitu DKI Jakarta, Bandung (Jawa Barat), dan Palembang (Sumatera Selatan). Palembang sudah berpengalaman menjadi tuan rumah Solidarity Games 2013 dan SEA Games 2011. (fmh)

Sumber : http://sports.okezone.com/read/2014/10/07/43/1049142/tiga-negara-bantu-indonesia-jadi-tuan-rumah

Ancam Dibubarkan, FPI Siapkan Kekuatan Besar Lawan Ahok

JAKARTA - Setelah aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di Balai Kota, Front Pembela Islam (FPI) kembali menantang Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama (Ahok). Kali ini FPI menantang Ahok untuk membubarkan ormas tersebut.

"Ahok jangan sok mau bubarin FPI. Dari jaman Presiden Gusdur sampai SBY, FPI tetap masih ada," ujar Ketua DPD FPI DKI Jakarta Habib Salim Alatas saat dihubungi Okezone, Selasa (7/10/2014) malam.

Pria yang akrab disapa Habib Selon itu, juga berani membuktikan bahwa ormas tersebut dilengkapi ijin dari Kemendagri. Selon juga menyatakan akan kembali menggeruduk kantor Ahok.

"Nanti kami akan aksi lagi. Sekarang sedang kordinasi dengan ormas lain. Nanti aksinya besar-besaran," tegasnya.

Ia juga meyakinkan, aksi yang dilakukan FPI tak berhubungan dengan partai politik manapun. Aksi tersebut murni atas keinginan para laskar tanpa bayaran sepeserpun.

"Kami tidak pernah dibayar atau disuruh oleh partai politik lainnya," pungkas Habib Selon.(fid) (ahm)

Sumber : http://news.okezone.com/read/2014/10/08/338/1049480/ancam-dibubarkan-fpi-siapkan-kekuatan-besar-lawan-ahok

Sabtu, 04 Oktober 2014

Bonus 2 Milyar Datang dari Jaya Raya dan Djarum

JAKARTA, Kompas.com - Dua pasangan peraih medali emas cabang bulutangkis Asian Games XVII di Incheon, Korsel, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari di ganda putri dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra) mendapat penghargaan dari klubnya masing-masing. Oleh klub Jaya Raya Jakarta dan Djarum Kudus, masing-masing pemain diganjar bonus Rp 500 juta.
Bonus tersebut diberikan kepada Greysia/Nitya dan Hendra/Ahsan dalam sebuah acara bertajuk Apresisasi Peraih Emas Asian Games 2014 di Bintaro Jaya Xchange Mall, Bintaro Jaya, Banten, Sabtu (4/10). Greysia, Nitya, dan Hendra diberi bonus dari Yayasan Jaya Raya, sementara Ahsan mendapat apresiasi dari Bakti Olahraga Djarum Foundation.
Apresiasi tersebut secara simbolis diserahkan Ketua Pembina Yayasan Jaya Raya, DR. Ir. Ciputra, kepada Greysia dkk. Sementara Fung Permadi, tim manajer PB Djarum, memberikan tanda tali asih kepada Ahsan.
"Hari ini kita harus bersyukur tiga pemain Jaya Raya sukses mempersembahkan dua medali emas di Asian Games Incheon. Kemenangan ini tentu juga akan mengangkat harkat dan martabat bangsa. Dahulu, klub Jaya Raya didirikan juga agar bisa melahirkan juara-juara di ajang bergengsi dan mengharumkan nama Indonesia di forum internasional," kata Ciputra.
Pada AG Incheon lalu, Greysia/Nitya untuk kali pertama mengumandangkan Lagu Indonesia Raya setelah berhasil merebut emas dengan mengalahkan pasangan Jepang Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo, 21-15, 21-9, Sabtu (27/9). Sehari kemudian, Hendra/Ahsan juga merebut emas usai mengatasi andalan tuan rumah, Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong, 21-16, 16-21, 21-17.
Menurut pengusaha properti papan atas dan juga pecinta bulutangkis ini, pemberian apresiasi tersebut kepada para peraih medali emas Asian Games tak semata-mata untuk menghargai jerih payah pemain yang sudah dengan tekun dan disiplin mempersiapkan diri berbulan-bulan. Penghargaan tersebut juga diharapkan bisa memacu semangat pemain lain untuk mengikuti jejak para peraih emas Asian Games.
"Hari ini kita memberikan apresiasi ke pemain agar mereka makin semangat untuk terus berprestasi. Apalagi, ke depan masih banyak ajang-ajang penting seperti Olimpaide. Kita harus sejak awal mempersiapkan diri ke Olimpiade. Apalagi dalam sejarahnya, para pemain klub jaya Raya mampu mempersembahkan tiga medali emas bagi Indonesia," tegas Ciputra.
Dijelaskan oleh Wakil Ketua Pengurus Jaya Raya, Budi Karya, prestasi yang yang ditunjukkan pemain memang luar biasa. Dari empat orang peraih emas Asian Games cabang bulutangkis, tiga orang di antaranya adalah pemain binaan Jaya Raya.
"Ke depan, kami akan membangun gedung bulutangkis yang besar dibanding di GOR Ragunan sekarang. Kalau bisa membangun sarana yang lebih besar dan komplet, saya yakin, kelak bukan tiga tapi bisa enam emas," kata Budi.
Diungkapkan Fung Permadi, tim manajer PB Djarum, pihaknya mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya acara ini. Semoga kelak Indonesia akan terus mendominasi perbulutangkisan dunia. "Hasil di Asian Games ini merupakan sinyal yang sangat baik bagi perkembangan prestasi bulutangkis Indonesia," ucap Fung.
Sementara menurut Ketua Harian PB Jaya Raya, Imelda Kurniawan, dengan prestasi yang dicapai Greysia/Nitya dan Hendra/Ahsan, menjadi pemicu dan penyemangat bagi atlet-atlet muda di klub Jaya Raya dan Djarum. "Terima kasih kepada Yayasan Jaya Raya atas pemberian penghargaan ini. Saya yakin, pemberian penghargaan ini akan membuat pemain-pemain muda makin semangat untuk berlatih dan mengukir prestasi," sebut Imelda, yang bersama Verawaty Fajrin menyabet emas Asian Games 1978.
Bagi pemain, penghargaan ini akan makin memacu untuk mengukir prestasi setinggi mungkin. Baik Greysia, Nitya, maupun Hendra mengatakan sangat berterima kasih atas segala perhatian klub Jaya Raya, sejak dulu hingga kini setelah menghuni Pelatnas Cipayung.
"Bersyukur kepada Tuhan bisa merebut emas di Asian Games. Selama berpuluh-puluh tahun, khusus di sektor ganda putri, sangat jarang ada pemain Indonesia yang juara. Namun dengan kepercayaan kepada partner, kepercayaan kepada tim, dan kepercayaan dengan pelatih, semuanya bisa diwujudkan," ujar Greysia.
"Terima kasih kepada Jaya Raya atas penghargaan ini. Kami memang tak dibebani target apa pun. Tapi kami berjanji tidak ingin pulang dengan tangan hampa. Target kami harus ada medali yang bisa dibawa pulang," tambah Greysia.
"Terima kasih ke Pak Ci dan Jaya Raya yang telah menghargai segala kerja keras kami. Saya berharap semoga yang muda-muda mau bekerja lebih keras dan semoga kelak juga bisa menjadi juara," sebut Hendra yang menyabet dua keping emas Asian Games dengan partner berbeda. Sebelumnya, pada tahun 2010 di Guangzhou, dia meraihnya bersama Markis Kido.
"Terima kasih Pak Ci dan Jaya Raya, juga pelatih-pelatih lama di Jaya Raya, terima kasih atas penghargaan kami. Ini pemacu untuk berprestasi lagi. Jangan pernah putus asa dan semangat, kita harus yakin dengan kemampuan kita," tambah Nitya. (/*)

Sumber : http://olahraga.kompas.com/read/2014/10/05/13101671/Bonus.2.Milyar.Datang.dari.Jaya.Raya.dan.Djarum