JAKARTA, KOMPAS.com — Pidato Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada CEO Summit di Tiongkok, Senin (10/11/2014), menuai pujian dari para netizen. Presentasi disampaikan Jokowi dalam bahasa Inggris di hadapan sekitar 1.500 pimpinan perusahaan internasional.
"Jokowi
berbicara di CEO Summit dengan menggunakan bahasa Inggris yang
sederhana dan baik, tanpa catatan, menggunakan pointer sendiri, dan
menggendalikan ppt (Power Point), fokus pada kesempatan berinvestasi.
@APEC_CEOsummit," kicau Presiden East-West Center, Charles E Morrison, melalui akun Twitter-nya, @charmorrison.
Renne Kawilarang, seorang jurnalis online, juga memuji keberanian Presiden Jokowi tersebut.
"Dengan bahasa Inggris logat Jowo, Presiden Jokowi berani pidato tanpa teks di depan 1.500 CEO dunia di KTT APEC :)," kicau @binyoscouser.
Seorang bloger Kompasiana, Blontank Poer, menyebut Presiden Jokowi bukanlah berpidato, melainkan menyampaikan presentasi.
"Yang lain pidato, pak presiden memilih metode presentasi...," kata @blontankpoer.
Sementara itu, penulis buku Anak Dusun Keliling Dunia, I Made Andi Arsana, menyampaikan sisi menarik Presiden Jokowi dalam berbahasa Inggris.
"6.
Yg menarik, Pak Jokowi tdk merasa perlu menginggris2kan diri. Ini mirip
org India yg nyaman dg logat sendiri. PD! #PresentasiJokowi," kicau @madeandi.
Kritik
Guru
Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana
mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu menggunakan bahasa
Indonesia dalam forum internasional yang akan diikutinya.
Hikmahanto
mengatakan, hal itu tertuang dalam UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera,
Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Pasal 28 UU tersebut
berisi, "Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi
presiden, wakil presiden, dan pejabat negara yang lain yang disampaikan
di dalam atau di luar negeri."
Hal ini, lanjut Hikmahanto, tidak dilakukan oleh Susilo Bambang Yudhoyono selama 10 tahun pemerintahannya.
"Penyampaian
pidato oleh Presiden dalam bahasa Indonesia bukan karena Presiden tidak
mau dan tidak mampu menggunakan bahasa Inggris, melainkan karena
kewajiban yang ditentukan oleh UU. Jika Presiden saja tidak patuh pada
UU, wajar saja bila masyarakat berperilaku demikian," ujar Hikmahanto
melalui pesan singkat, Senin (10/11/2014).
Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2014/11/11/07375171/Dipuji.Jokowi.Berani.Pidato.Tanpa.Teks.di.Depan.1.500.CEO.Dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar