Pertama memandang dirimu
Ada perasaan yang mengetuk hati ini
Kadang pergi kadang datang
Sampai akhirnya keyakinan itu datang
Bahwa dirimulah yang ada di pikiran dan hati
Bahagia begitu terasa
Rasa sakitpun seikit demi sedikit pergi
Yakin dirimulah yang akan mengisi kekosongan ini
Dan sampai saat ini kau nyata dan mengisi kekosongan ini
Sampai nanti. . . . .
Rabu, 28 November 2012
Selasa, 27 November 2012
Artikel manajemen & organiasi , kelas : 1EB10
Konsep Organisasi, Administrasi dan Manajemen
Manusia adalah homo administratikus ( Siagian, 1990 ). Pernyataan ini berarti manusia adalah makhluk yang selalu malakukan kegiatan Administrasi. Didalam kehidupannya, manusia melakukan kegiatan untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan manusia sangat beragam ditambah oleh kecenderungan manusia yang selalu tidak puas memaksa manusia untuk bekerja dan terus bekerja.
Naluri manusia sebagai makhluk sosial
mendorong manusia untuk selalu bermasyarakat. Disamping itu, kondisi tiidak
sempurna yang ada dalam diri Manusia memaksa manusia untuk selalu membutuhkan
kehadiran manusia lain dalam kehidupannya. Kedua hal inilah yang mendasari
terjadinya administrasi dalam kehidupan manusia.
DEFENISI ADMINISTRASI
1. Secara Etimologi
Kata Administrasi sudah sering kali kita
dengar, tetapi dalam konotasi sempit yaitu kegiatan ketatausahaan. Administrasi
yang sering di dengar di Indonesia berasal dari bahasa Inggrisdan
Belanda. Inggris yaitu berasal dari kata administration yang mempunyai asal
kata dari bahasa latin ad dan ministrare yang berarti melayani ( to serve ).
Dan dari Belanda yaitu berasal dari kata administratie yang berarti
kegiatan tata usaha ( Sagala, 2006 ).
2. Menurut para tokoh
Jadi, defenisi administrasi yang paling
sederhana adalah kerja sama untuk mencapai tujuan ( Kaluge, 2003). Dan menurut
Sondang. P Siagian adalah proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang
didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.
Administrasi sebagai bentuk kerja sama
merupakan cara manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam memenuhi
kebutuhannya, manusia senantiasa berusaha mencari cara yang paling efisien dan
efektif untuk memenuhi kebutuhannya.
Dari pengertian diatas, dapat diketahui
beberapa unsur yang memebentuk administrasi, yaitu : dua manusia atau lebih,
tujuan yhang hendak dicapai, tugas-tugas yang harus dilaksanakan, sertga
peralatan untuk menyelesaikan tugas (Siagian, 1990).
Dalam setiap kegiatan, tujuan meruupakan
elemen terpenting yang mengarahkan kegiatan. Tujuan adalah sesuatu yang akan
direalisasikan melalui pelaksanaan kegiatan. Sebagai sesuatu yang harus
direalisasikan, setiap bentuk kegiatan akan diarahkan menuju tujuan, tujuan
juga merupakan sumber legitimasi bagi kegiatan yang dilakukan (Etzioni, 1982).
Dengan demikian, tujuan sebagai sumber
legitimasi berfungsi sebagai bentuk pertanggung jawaban terhadap permasalah
yang mungkin timbul dari pelaksanaan kegiatan. Administrasi dalam
pengertian lain adalah rangkaian kegiatan bersama kelompok manusia secara
sistematis untuk menjalankan roda suatu usaha atau misi organisasi agar dapat
terlaksana suatu usaha tujuan tertentu yang telah ditetapkan (Sagala,
2006). Administrasi dalam pengertian ini adalah kegiatan sistematis untuk
mewujudkan misi organisasi.
ESENSI ADMINISTRASI
Administrasi pada intinya adalah kerja sama
antar manusia karena manusia adalah makhluk yang lemah dan tidak sempurna,
sementara pada sisi yang lain manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan yang
senantiasa menuntut untuk dipenuhi, maka manusia membutuhkan manusia lain untuk
bekerja secara bersama-sama dalam memenuhi kebutuhannya.
Bentuk interaksi berupa kerja sama yang paling
ideal dalam upaya pemenuhan kebutuhan manusia adalah administrasi. Karena itu,
esensi administrasi adalah keteraturan dalam kerja sama atau kerja sama yang
teratur (Ali, 2004). Kondisi saling membutuhkan merupakan asal mula terjadinya
kerja sama. Dalam kondisi saling membutuhkan manusia akan senantiasa berusaha
mencari manusia lain. Dalam kondisi membutuhkan manusia selalu mengikatkan diri
dengan manusia lain. Kondisi saling terikat yang ada dilandasi oleh hubungan
saling bergantung. Ketergantungan manusia yang satu dengan manusia yang lain
yang kemudian menjadi inti kerja sama.
Dalam bekerja sama, manusia mengejar sejumlah
tujuan. Tujuan yang ada pada dasarnya merupakan akumulasi dari sejumlah
kebutuhan manusia. Kebuutuhan yang ada senantiasa mendesak untuk dipenuhi.
Untuk melakukan efisiensi terhadap pemenuhan kebutuhan, manusia menentukan
tujuan-tujuan tertentu yang akan dicapai. Tanpa tujuan yang jelas, kerja sama
adalah tindakan sia-sia yang menghabiskan waktu dan energi.
Walaupun tindakan yang menurut sebagian orang
tidak bertujuan, namun bagi individu bersangkutan tindakannya tetap saja
mempunyai tujuan, pada kasus orang melamun misalnya, sebagian besar orang
mungkin akan menilai tindakan melamun sebagai tanpa tujuan, tetapi menurut
pakar psikologi, melamun adalah pelarian dari keadaan frustasi karena ketidak
mampuan mengatasi hambatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan.
Bentuk kerja sama dalam administrasi adalah
pembagian kerja. Artinya masing-masing pihak yang terlibat dalam kerja sama
akan diberikan tugas berupa pekerjaan yang harus diselesaikan. Dengan pembagian
tugas, masing-masing pihak yang terlibat dalam kegiatan kerja sama mempunyai
pekerjaan yang berbeda-beda. Keragaman aktivitas timbul dari adanya
pembagian tugas.
KONSEP DASAR MANAJEMEN
KONSEP DASAR MANAJEMEN
A. DEFENISI MANAJEMEN
Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu
management yang mempunyai asal kata to manage yang berarti mengatur. Didalam
manajemen, terjadi proses pengaturan terhadap kegiatan mencapai tujuan.
Manajemen adalah
kemampuan atau keterampilan untuk memeperoleh suatu hasil dalam rangka
pencapaian suatu tujuan melalui kegiatan orang lain (Siagian, 1990). Manajemen
menurut defenisi ini adalah merupakan sebuah kemampuan atau keterampilan.
Kemampuan tersebut mencakup kemampuan untuk melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, serta pengawasan.
Menurut (siswanto, 2006) mendefinisikan manajemen
sebagai seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk
mencapai tujuan. Sedangkan menurut (Hasibuan 2005) manajemen adalah ilmu dan
seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam definisi diatas penulis penyimpulkan
bahwa manajemen adalah sebuah kegiatan memadukan semua sumber daya yang ada
sehingga tercipta sinergi sumber daya dengan efektifitas dan efisiensi yang
optimal dalam mencapai tujuan tertentu. Aktivitas memadukan harusnya merupakan
penyesuaian antara karakteristik sumber daya dengan penggunaan sumber daya.
Uraian diatas
menyiratkan bahwa manajemen bisa dilihat sebagai sebuah aktivitas. Aktivitas
yang ada dimaksudkan untuk memadukan dan mengatur semua sumber daya yang
dimiliki organisasi. Pengaturan yang dimaksud dilakukan terhadap sumber daya
yang terdiri dari 6 M yaitu man, money, methods, machines, material, dan
market (Hasibuan, 2005)
ASPEK PENTING MANAJEMEN
Ada 3 aspek penting manajemen yaitu :
1.
Manajemen merupakan
suatu bentuk kerja artinya tanpa kita memahami dan menjalankan kerja, kita
tidak akan bisa menjalankan manajemen, karena manajemen itu adalah bekerja
didalam melalui suatu team atau kelompok orang-orang pekerja.
2.
Manajemen merupakan
suatu sistem kerja yaitu merupakan serangkaian prosedur-prosedur kerja sama
tertentu.
3.
Manajemen merupakan
fungsi yang harus dijalankan oleh orang yang berfungsi memimpin dan
mengendalikan organisasi sebagai suatu sistem kerja sama yang disebut
menejer.
TIPE-TIPE MANAJEMEN
1. SEGI TIPE GOLONGAN
·
Golongan
pimpinan yang terdiri atas orang-orang yang bakat atau kesenangannya
adalah menggerakkan atau memimpin orang-orang lain.
·
Golongan menengah (
independent ) terdiri atas orang-orang yang perhatiannya dicurahkan kepada
ilmu, keahlian, kejujuran, tehnik, dagang, kedokteran, hukum dan lain-lain.
·
Golongan bawahan
terdiri atas orang-orang yang tidak mampu atau memang tidak senang mengurus
dirinya sendiri sehingga kesenangannya adalah mengikuti orang lain sebagai
pemimpin mereka.
2. SEGI TIPE LEADERSHIP
·
Manajemen Tradisional
adalah manajemen yang berjalan karena tradisi, berdasarkan kebiasaan yang
dipupuk secara bertahun-tahun dan sering kali secara sistematis.
Manajemen ini mempunyai kelemahan yaitu :
1.
Pengembangan lambat
sekali, memerlukan waktu bertahaun-tahun dan mungkin sampai puluhan tahun.
2.
Penggunaannya
terbatas, hanya dapat dipakai dalam menghadapi bidang usaha atau pekerjaan yang
terbatas.
·
Manajemen Bapak-Isme
adalah manajemen yang berjalan karena pandangan dan ketaatan bawahan terhadap
manajernya. sebagai bapak sudah sepatutnya atau sepantasnya ditaati dan
dituruti kemauannya sebaik-baiknya.
Kelemahannya yaitu :
1.
Pengurusan dari pada
hal-hal yang zakelijk (tegas) didasarkan atas perasaan, sehingga selalu akan
gagal.
2.
Penggantian pimpinan
sukar, oleh sebab tidak banyak orang yang dapat berperan sebagai bapak.
3.
Manajemen semacam itu
hanya dapat digunakan dalam lingkungan usaha kecil.
4.
Kerja sama atas dasar
perasaan, lambat laun akan mengalami keretakan yang tidak dapat diperbaiki
dengan menggunakan perasaan.
·
Manajemen sistematis
adalah jenis manajemen yang terutama digemari oleh para insinyur dan teknisi
pada umumnya berjiwa eksakta.
Penyelenggaraan pekerjaan dalam rangka
manajemen sistematis ini, termasuk orang-orangnya dan alat-alatnya dipola
sebelumnya menurut dari tindakan-tindakan serta gerak dari jumlah- jumlah atau
kwalitas kerjanya.
Kelemahannya yaitu :
1.
Manajemen seperti ini
hanya mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat diukur dan di kalkulasi
secara eksak, kemudian ditata seperti permainan tata letak.
2.
Kurang luwas,
memerlukan pekerja-pekerja yang dapat bekerja mekanis-rasional, dan terutama
sukar guna mengikuti keadaan yang berubah serba cepat.
3.
Mempunyai
kecenderungan untuk memperlakukan manusia sebagai mesin atau robot.
·
Manajemen ilmiah
adalah manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan, metode-metode ilmiah
didalam menghadapi masalah-masalah, kasus-kasus dan tindakan-tindakan yang
perlu diambil.
Mempergunakan metode ilmiah dalam menghadapi
masalah atau kasus berarti pada waktu menghadapi masalah atau kasus dan
berusaha mencari jawaban atau jalan pemecahan si manajer bersikap obyektif,
sistematis, rasional, factual, analitis, dan kritis. Namun dalam pelaksanaan
dari keputusan-keputusan nanti barulah ia bersikap sesuai dengan iklim social,
psykologis, dan sebagainya.
Hubungan Antara manajemen, Administrasi dan Organisasi
Hubungan Antara manajemen, Administrasi dan Organisasi
Organisasi pada dasarnya adalah
sekumpulan manusia yang mempunyai minat dan kepentingan yang sama. Karena
mempunyai minat dan kepentingan yang sama, akhirnya manusia membentuk sebuah
kelompok.
Didalam Organisasi,
manusia bekerja sama untuk mewujudkan kepentingan. Kepentingan yang ada
merupakan sesuatu yang ingin di wujudkan. Karena itu kepentingan yang ada
kemudian melahirkan tujuan. Kerja sama didalam kelompok yang terikat secara
formal disebut organisasi sedangkan seluruh proses kerja sama disebut administrasi.
Lebih jelas lagi Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antar
manusia dengan didasari pertimbangan rasional dan moral, untuk mencapai tuijuan
bersama. Karena itu kegiatan administrasi terjadi didalam organisasi.
Organisasi sebagai kelompok orang yang mengikatkan diri secara formal adalah wadah yang menampung kelompok manusia. Didalam kelompok, manusia melakukan administrasi dalam bentuk kerja sama. Dan di dalam administrasi terjadi proses pengaturan. Proses pengaturan inilah disebut dengan manajemen. Manajemen yang ada didalam organisasi biasanya bertingkat dari yang terdepan sampai yanag tertinggi.
Organisasi sebagai kelompok orang yang mengikatkan diri secara formal adalah wadah yang menampung kelompok manusia. Didalam kelompok, manusia melakukan administrasi dalam bentuk kerja sama. Dan di dalam administrasi terjadi proses pengaturan. Proses pengaturan inilah disebut dengan manajemen. Manajemen yang ada didalam organisasi biasanya bertingkat dari yang terdepan sampai yanag tertinggi.
Jika disekolah adalah sebuah organisasi, maka
didalam sekolah terjadi kegiatan kerja sama administrasi untuk mencapai tujuan
pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan, kerja sama yang ada harus diatur
sehingga semua sumber daya pendidikan bersifat harmonis, dan sinergis. Untuk
itu dilakukan kegiatan pengaturan manajemen. Kepala sekolah sebagai manajer
tertinggi bertugas menentukan strategi dalam mencapai tujuan pendidikan.
Strategi yang ada diterjemahkan menjadi program kerja oleh semua wakil kepala
sekolah sebagai manajer madya. Pelaksanaan program kerja dilakukan oleh guru
dan segenap pegawai tata usaha dengan pengawasan guru senior yang ditunjuk
sebagai pengawas pelaksanaan. Dengan demikian tercipta sebuah sistem organisasi
yang terus bergerak mencapai tujuan. Demikianlah hubungan antara organisasi,
administrasi, dan manajemen.
Artikel manajemen & organisasi , kelas : 1EB10
·
Definisi dan
Pengertian Organisasi
Defenisi atau pengertian organisasi berikut
menurut beberapa ahli sesuai konsep dasar teori dan pandangan perspektif
mengenai organisasi.
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan
yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan
bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Pengertian
organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau
lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian
Pengorganisasian
Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang
Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan
pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur
organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya.
Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengertian
Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan
komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi
menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi).
Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan
spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Manajemen
dan Organisasi
1. Manajemen
Pengertian
dan peranan manajemen :
Manajemen dapat di artikan sebagai ilmu dan
seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Para ahli ekonomi umumnya mempunyai
pengertian yang berbeda tantang manajemen.
Dengan demikian sebenarnya manajemen itu
hampir selalu ada pada setiap kegiatan manusia sebab manusia akan selalu
berusaha berkumpul dan bekerja sama.
Fungsi
dan Proses Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar
yang selalu ada dan melekat dalam proses manajemen yang akan dijadiakan acuan
oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi
manajemen dapat dilakukan di perusahaan manapun. Pada fungsi manajemen tersebut
terdapat beberapa pendapat mengenai fungsi manajemen:
1. George R. Terry
Fungsi manajemen: planning,organizing, actuating, dan controlling.
2. Harold Kontz dan Cyrill O’Donnel
Fungsi manajemen: planning, organizing, staffing, directing, dan conrtolling.
3. Henry Fayol
Fungsi manajemen: planning, organizing, commanding, coordinating dan controlling
Berikut ini adalah garis besar dari keseluruhan
teori yang telah dijabarkan di atas kita dapoat menyimpulkan tiga fungsi
manajemen yang sangat umum digunakan yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan
pengontrolan.
2. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah kegiatan pertama seorang
manajer dalam rangka melaksanakan fungsi manajemen agar dapat
membuat keputusan yang teratur dan logis sebelumnya harus ada keputusan
terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya. Keputusan itu
mencakup hal-hal berikut:
·
Analisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan dimasa depan.
·
Sasaran, yaitu perincian singkat dan tugas mengenai sasaran yang
ingin dicapai,menetapkan hasil yang diinginkan.
·
Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan dilaksanakn.
·
Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan dilakukan
untukmencapai sasaran.
·
Skedul waktu, yaitu penetapan waktu atau jadwal yang
harusdilakukan.
·
Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber keuangan yang
digunakan untuk melaksanakan proyek yang direncanakan.
Planning yang efektif harus memenuhi 5 W 1 H:
1. What : apa
tujuan yang hendak dicapai.
2. Why : mengapa hal tersebut
perlu dilakukan.
3. Where : dimana
hal tersebut akan dilakukan.
4. When : kapan hal tersebut akan dilakukan.
5. Who : bagaimana
cara melakukannya.
Fungsi perencanaan bermanfaat untuk hal-hal
berikut:
a. Mengimbangi ketidakteraturan dari
perusahaan.
b. Memusatkan perhatian pada sasaran.
c. Memperoleh pengelolaan yang ekonomis
dan dan efektif
d. Memudahkan pengawasan.
e. Mendorong orang memberikan prestasi.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Actuating atau tahap pelasanaan merupakan
penerapan atau implementasi dari rencana yang telah ditetapkan dan
diorganisasikan.Actuating merupakan langkah-langkah pelaksanaan rencana didalam
kondisi nyata yang mekibatkan segenap anggota organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Actuating adalah menggerakkan orang-orang agar
mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadarab secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini dibutuhkan
kepemimpinan (Leadership).
Leadership adalah kemampuan untuk mempengaruhi
orang lain agar mau bekerja dengan tulus sehingga pekerjaan berjalan lancar dan
tujuan dapat tercapai.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah fungsi manajemen yang tak kalah
pentingnya, karna didalam pengawasan dilakukan koreksi. Pengawasan diperlukan
untuk melihat apakah rencana dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Tujuan
pengawasan adalah untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,penyimpangan,
penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan rencana. Didalam
pengawasan paling tidak dilakukan tiga proses, yaitu:
·
Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah dicapai.
·
Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah dicapai dengan
standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
·
Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi pembiayaan
dan efesiensi kerja.
Proses
Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai
aktivitas-aktivitas:
·
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir
tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya,
perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk
mencapai tujuan tersebut.
·
Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran.
Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan
manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana
tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial
untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai
kebutuhan, disebut kebutuhan.
·
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut
dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan
antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa
tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari
beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan
dengan fungsi pengendalian.
Ciri-Ciri Manajer Profesioanal :
1. Mempunyai rasa percaya diri yang besar.
2. Berpandang jauh kedepan.
3. Berwawasan luas.
4. Berorientasi pada tujuan pencapaian dan
hasil
Keterampilan manajemen yang dibutuhkan:
Menurut Robert L.Katz :
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
2. Keterampilan berhubungan dengan orang
lain ( Humanity skill)
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Menurut ricky W. Griffin:
1. Keterampilan manajamen waktu.
2. Keterampilan membuat keputusan.
3. Organisasi.
Definisi
organisasi
Pengorganisasian (Organizing) Menurut kamus
istilah organizing berarti menciptakan suatu struktur dengan
bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antara
bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan sruktur
tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni sekelompok
orang yang bekerja sama dengan menempatkan tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung
jawab masing-masing untuk mencapai suatu tujuan. Berikut beberapa pendapat para
ahli mengenai definisi dari organisasi:
1. Prof Dr. Sondang P. Siagian
Organisasi ialah setiap bentuk persekutuan
antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara
formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam
ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan
seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.
2. Drs. Malayu S.P Hasibuan
Organisasi ialah suatu sistem perserikatan
formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam
mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
3. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro
Organisasi adalah struktur pembagian kerja dan
struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang
bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
4. James D Mooney
Organization is the form of every
human, association for the assignment of common purpose” atau
organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan
bersama.
5. Chester L Bernard (1938)
Organisasi adalah system kerjasama
antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of
two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
6. Paul Preston dan Thomas Zimmerer
Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang
disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan
bersama.(Organization is a collection people, arranged into
groups, working together to achieve some common objectives).
Fungsi pengorganisasian:
a. Adanya pembagian tugas dan
penggolongan kegiatan perusahaan.
b. Pembagian tugas kegiatan perusahaan
kepada kelompok yang telah ditetapkan.
c. Menentukan kegiatan yang dilakukan
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Selain mempunyai fungsi, pengorganisasian juga
mempunyai tujuan yakni:
a. Kemudahan dalam pelaksanaan tugas.
b. Kemudahan pimpinan dalam melakukan
pengawasan.
c. Kemudahan dalam menentukan
orang-orang yang dipercaya dalam melaksanakan tugas.
Pentingnya mengenal Organisasi :
a. Terciptanya hubungan yang baik
antaranggota organiosasi.
b. Setiap anggota mengetahui tugas dan
tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Spesialisasi dalam melaksanakan tugas
Bentuk-Bentuk
Organisasi
·
Organisasi Garis : diciptakan oleh Henry Fayol.
Organisasi ini hanya mengenal satu komando.
Satu wewenang yang turun langsung dari pempin kebawahan, mulai dari manajer
puncak langsung ke mandor, bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan.
·
Organisasi Garis dan Staf : diciptakan oleh Harrington Emerson.
Merupakan bentuk organisasi yang mengambil
kelebihan-kelebihan dari organisasi garis seperti adanya pengawasan secara langsung,
serta mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi staf seperti adanya
spesialisasi kerja.
·
Organisasi Fungsional : diciptakan oleh F.W. Taylor
Bentuk organisasi ini merupakan gabungan dari
bentuk organisasi fungsional dan organisasi garis dan staf.
Prinsip-Prinsip
Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan
oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup
lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian
Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi
meliputi:
·
Organisasi Harus
Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan
yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya
tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan
puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai
antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
·
Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis
kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana,
sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban,
dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
·
Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima
perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
·
Prinsip Pendelegasian
Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas
dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang
kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin
tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang
dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan
dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih
dahulu kepada atasannya lagi.
·
Prinsip
Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai
harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
·
Prinsip Pembagian
Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya,
melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat
berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan
kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan
dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang,
pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
·
Prinsip Rentang
Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang
harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional.
Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar
suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks
rentang pengendaliannya.Prinsip Fungsional : Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional
harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung
jawab dari pekerjaannya.
·
Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak
dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.
·
Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang
efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi
harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut
akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan.
Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di
suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi
koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
·
Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan
pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya
pengaruh di luar organisasi (external
factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai
tujuannya.
·
Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan
adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan
aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin
organisasi tersebut.
Sebab
keberhasilan dan kegagalan Organisasi
Keberhasilan atau kegagalan organisasi pasti
berhubungan dengan peran para anggotanya. Suatu keberhasilan dapat dicapai bila
ada kerjasama yg baik antar para anggotanya. Sedangkan kegagalan dapat
disebabkan karna adanya faktor internal di pengorganisasian tersebyut yang
bersifat negatif.
Sumber
: http://zeincom.wordpress.com/2011/10/22/pomo/