Ibu...
Dirimu bagaikan cahaya yang tidak akan ada habisnya
Kau akan selalu hidup di dalam hidupku walaupun waktu tidak selamanya mengijinkan kita bersama
Kau adalah cinta di atas cinta sejati untukku
Senyummu adalah semangat terbesar yang ada di dalam diriku
Ibu...
Tidak peduli apa kata orang tentangmu
Untukku kau adalah bagian dari keindahan tuhan yang tidak akan ada habisnya
Ibu...
Engkau adalah kebanggaan terbesar dan terbaik di dalam hidupku
Tidak peduli sesulit apa diriku nanti
Karena cinta dan kasihmu adalah harta teristimewa yang tak akan pernah sirna untukku
Senin, 22 Oktober 2012
Artikel Ruang Lingkup Bisnis , Kelas : 1EB10
59% Bisnis
Keluarga Besar Ada di Asia Utara
Rifa Nadia Nurfuadah - Okezone
Senin, 31 Oktober 2011 14:27 wib
JAKARTA - Asia Utara menjadi pusat bagi bisnis keluarga dengan
permodalan pasar lebih dari USD500 juta.
Laporan Credit Suisse Emerging Markets Research Institute berdasarkan riset atas 3.568 bisnis keluarga yang terdaftar di bursa di 10 negara Asia memaparkan, 59 persen dari 1.279 bisnis keluarga terdaftar dengan permodalan pasar lebih dari USD500 berada di kawasan Asia Utara. Mereka tersebar di Hong Kong (25 persen), Korea Selatan (13 persen), Taiwan (12 persen), dan China (sembilan persen).
Studi tersebut meliputi analisis tren perkembangan utama, kontribusi ekonomi, dan kinerja pasar modal terhadap bisnis-bisnis keluarga yang menjadi responden riset.
Hasil studi Credit Suisse yang dirilis hari ini mencatat, dalam hal distribusi regional, jumlah bisnis keluarga lebih tinggi di Asia Selatan yaitu 65 persen dari total perusahaan terdaftar. Sedangkan 37 persen lainnya ada di Asia Utara.
"India merupakan negara dengan jumlah bisnis keluarga terbanyak dalam lingkup penelitian kami, yakni 67 persen dari keseluruhan perusahaan terdaftar. Sedangkan bisnis keluarga China menempati persentase terendah (13 persen) karena struktur perekonomiannya yang dimiliki oleh negara," demikian seperti dikutip dari keterangan tertulis Credit Suisse kepada okezone, Senin (31/10/2011).
Meski jumlahnya lebih banyak daripada bisnis non-keluarga, bisnis keluarga hanya mewakili 32 persen dari keseluruhan jumlah kapitalisasi pasar dalam ruang lingkup studi ini.
Bisnis keluarga di Asia Selatan berkontribusi 49 persen terhadap total kapitalisasi pasar, dan Asia Utara berkontribusi terhadap 25 persen total kapitalisasi pasar.
Kapitalisasi pasar dari bisnis-bisnis keluarga setara dengan 34 persen dari total nilai gross domestic product (GDP) Asia. Jika dirinci, permodalan pasar bisnis-bisnis keluarga setara dengan 50 persen nilai GDP Asia Selatan dan 27 persen nilai GDP Asia Utara.
Di Hong Kong, bisnis keluarga hanya mewakili 26 persen dari total kapitalisasi. Meski demikian, kombinasi nilai pasar dari bisnis-bisnis keluarga di negara tersebut adalah 291 persen dari nominal GDP, dan 140 persen di Singapura. (rfa) (rhs)
Laporan Credit Suisse Emerging Markets Research Institute berdasarkan riset atas 3.568 bisnis keluarga yang terdaftar di bursa di 10 negara Asia memaparkan, 59 persen dari 1.279 bisnis keluarga terdaftar dengan permodalan pasar lebih dari USD500 berada di kawasan Asia Utara. Mereka tersebar di Hong Kong (25 persen), Korea Selatan (13 persen), Taiwan (12 persen), dan China (sembilan persen).
Studi tersebut meliputi analisis tren perkembangan utama, kontribusi ekonomi, dan kinerja pasar modal terhadap bisnis-bisnis keluarga yang menjadi responden riset.
Hasil studi Credit Suisse yang dirilis hari ini mencatat, dalam hal distribusi regional, jumlah bisnis keluarga lebih tinggi di Asia Selatan yaitu 65 persen dari total perusahaan terdaftar. Sedangkan 37 persen lainnya ada di Asia Utara.
"India merupakan negara dengan jumlah bisnis keluarga terbanyak dalam lingkup penelitian kami, yakni 67 persen dari keseluruhan perusahaan terdaftar. Sedangkan bisnis keluarga China menempati persentase terendah (13 persen) karena struktur perekonomiannya yang dimiliki oleh negara," demikian seperti dikutip dari keterangan tertulis Credit Suisse kepada okezone, Senin (31/10/2011).
Meski jumlahnya lebih banyak daripada bisnis non-keluarga, bisnis keluarga hanya mewakili 32 persen dari keseluruhan jumlah kapitalisasi pasar dalam ruang lingkup studi ini.
Bisnis keluarga di Asia Selatan berkontribusi 49 persen terhadap total kapitalisasi pasar, dan Asia Utara berkontribusi terhadap 25 persen total kapitalisasi pasar.
Kapitalisasi pasar dari bisnis-bisnis keluarga setara dengan 34 persen dari total nilai gross domestic product (GDP) Asia. Jika dirinci, permodalan pasar bisnis-bisnis keluarga setara dengan 50 persen nilai GDP Asia Selatan dan 27 persen nilai GDP Asia Utara.
Di Hong Kong, bisnis keluarga hanya mewakili 26 persen dari total kapitalisasi. Meski demikian, kombinasi nilai pasar dari bisnis-bisnis keluarga di negara tersebut adalah 291 persen dari nominal GDP, dan 140 persen di Singapura. (rfa) (rhs)
SUMBER : http://economy.okezone.com/read/2011/10/31/320/522787/59-bisnis-keluarga-besar-ada-di-asia-utara
Artikel Ruang Lingkup Bisnis , Kelas :1EB10
Peluang Usaha – Masih minimnya pengusaha ataupun
pelaku wirausaha di Indonesia menjadi salah satu penyebab pergerakan ekonomi
berjalan datar. Makin banyak para pencari kerja yang tidak dibarengi dengan
ketersedian lapangan pekerja adalah salah satu buktinya.
untuk menjadi seorang pengusaha tak
melulu berbicara tentang anggaran dan modal yang besar. Terlebih lagi
jika anda beralasan modal menjadi kendala anda memulai berwirausaha.
Sebernarnya Ber wiraswasta dengan modal kecil pun dapat dilakukan, asalkan ada
kemuan keras dan manejemen diri yang baik.
Bisnis online, bisnis online bisa
dijadikan sebagai wiraswasta modal kecil. Banyak hal yang bisa dijadiakan
bisnis melalui media online ini, Modal yang dibutuhkan untuk membangun bisnis
online tidak sebesar bisnis offline. Banyak pelaku bisnis online bahkan memulai
usaha tanpa modal. Modalnya hanyalah biaya akses internet. Yang belum tahu
caranya tentu bertanya: mana bisa? Itulah sebabnya peluang bisnis online masih
terbuka lebar karena belum banyak pemain di dalamnya, masih sedikit yang tahu
caranya.
Sebut saja toko online yang tidak
membutuhkan modal besar, karena kini banyak tersedia website yang menyediakan
tempat iklan gratis. Ataupun dengan memaksimalkan Iklan berbayar berbasis
CPC yang sangat booming sekarang ini.
Tak hanya itu saja untuk masalah bisnis
jasapun dapat dipromosikan melalui media online ini, selain murah, jangakaun
konsumennyapun menjadi lebih luas. so modal bukan menjadi penghalang utama
untuk memulai wiraswasta modal kecil tentunya. Selamat mencoba.
SUMBER
: http://kerockan.blogspot.com/2012/09/ruang-lingkup-bisnis-online.html